Komik Bodhi

Anugerah Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI): 
Komik Bodhi: Komik Seri Tipitaka Berwarna Pertama di Indonesia
CD Bodhi: Album Lagu Buddhis Intrumentalia Gitar Pertama di Indonesia
Ehipassiko bertekad memproduksi 20 judul Komik Bodhi dalam kurun 5 tahun. Penerbitan dijadwalkan 1 judul per triwulan.


HATTHAKA & CITTA,
UPASAKA UTAMA

Terbit: Feb 11
Siapa pun yang dahulu, kini, nanti ingin punya banyak pengikut, harus menjalani empat dasar simpati: pemberian hadiah, ucapan ramah, perbuatan baik, perlakuan setara.
~ Anguttara Nikaya VIII.24 ~

REWATA,
PETAPA HUTAN

Terbit: Okt 10
Aku mengembangkan batin yang tak tergoyahkan, aku mengembangkan kesucian yang tak dikembangkan oleh mereka yang berperilaku buruk.
~ Theragatha 647 ~


KHEMA & UPPALAWANNA,
SISWI UTAMA

Terbit: Apr 10
Kesenangan indrawi bagai pedang dan pasak; gugus kehidupan bagai papan eksekusi; apa yang kau sebut sebagai kebahagiaan indrawi kini bukan-kebahagiaan bagiku.
~ Therigatha 234 ~


BUDDHA,
SUAR MISIONARI

Terbit: Nov 09
Walaupun engkau menjadi pengikut Saya, engkau harus tetap berdana kepada guru-guru agamamu yang terdahulu. Engkau tidak boleh mengabaikan mereka begitu saja dan menarik sokonganmu.
~ Majjhima Nikaya i.371 ~



BIMBADEWI,
KESETIAAN AGUNG

Terbit: Jul 09
Gadis ini akan menjadi pendampingmu dalam usahamu merealisasi Bodhi. Dalam kelahiran terakhirmu, ia akan menjadi muridmu, menjadi Araha dengan kesaktian tinggi.
~ Apadana ii. 587 ~

PUKKUSATI,
PELEPAS TAKHTA

Terbit: Apr 09
Dengan menjadi musuh bagi diri sendiri, orang dungu melakukan tindakan buruk, yang akan membawa buah pahit.
~ Dhammapada 66 ~

SAMAWATI,
KEKUATAN CINTA

Terbit: Jan 09
Kesadaran adalah jalan menuju keabadian; kelengahan adalah jalan menuju kematian. Orang yang sadar tidak akan mati; orang yang lengah tak ubahnya seperti orang mati.
~ Dhammapada 21 ~

SARIPUTTA & MOGGALLANA,
SISWA UTAMA

Terbit: Okt 08
Seorang bhikkhu yang berkeyakinan, O para bhikkhu, seyogianya menjunjung aspirasi benar ini, 'Oh, semoga aku menjadi seperti Sariputta dan Moggallana!' karena Sariputta dan Moggallana adalah panutan dan standar bagi siswa bhikkhu-Ku.
~ Anguttara Nikaya 11, 131 


BUDDHA,
MUKJIZAT SEMESTA

Terbit: Jul 08
Ada satu orang yang muncul di dunia ini, yang unik, tanpa banding, tanpa tanding, tiada tara, tiada duanya, tiada padanannya, yang terbaik di antara manusia. Siapakah orang itu? Itulah Tathagata, Araha, Yang Tercerahkan Sempurna. Inilah orang itu.
~ Anguttara Nikaya 1:xiii,1,5 ~











Arti Panji Buddhis


bbudhis.gif bbudhis.gif bbudhis.gif bbudhis.gif
Enam warna sinar-Nya adalah :
1.Nila = biru.
Berarti bakti atau pengabdian. Dia telah menjadi Buddha mempunyai sifat bakti dan pengabdian yang tiada taranya kepada manusia yang menderita.
2.Pita = kuning.
Berarti kebijaksanaan, mahatahu, seorang Buddha adalah berpengetahuan luas dan mahatahu (Sarvakarajnata).
3.Rohita = merah.
Berarti kasih sayang dan welas asih. Seorang Buddha mempunyai rasa maha kasih sayang dan maha welas asih yang tidak terbatas terhadap semua makhluk. Pada seorang Buddha sudah tidak ada lagi rasa benci, sentimen, kejam, iri hati, dan dengki, yang ada pada diri-Nya hanya maha welas asih kasihan tanpa perbedaan dan perasaan bahagia bila mengetahui atau melihat orang lain dapat hidup senang dan bahagia.
4.Avadata = putih
Berarti suci. Seorang Buddha telah suci batin-Nya dan pikiran-Nya tidak dapat dikotori lagi oleh segala macam kekotoran dunia. Maka dari itu seorang Buddha atau Bodhisattva dilukiskan sebagai mutiara yang berada di atas bunga teratai (mani-padma).
Bunga teratai meskipun tumbuh dirawa yang penuh lumpur, diatas bunga teratai itulah seorang Buddha atau Bodhisattva duduk atau berdiri laksana mutiara yang putih berkilauan, yang bebas dari segala kekotoran dan tidak dapat kena kotoran karena dialasi bunga teratai.
5.Manjistha = orange, jingga.
Berarti giat, Seorang Buddha mempunyai semangat yang luarbiasa, giat menyebar Dharma kepada dewa dan manusia serta melakukan segala perbuatan baik yang berfaedah bagi orang banyak dan makhluk-makhluk lainnya.
6.Prabhasvara = bersinar-sinar, sangat terang, cemerlang merupakan warna campuran dari kelima warna tersebut diatas; berarti campuran dari kelima sifat tersebut diatas.

Galeri Foto Rekoris Buddhis

Pada posting ini penulis menyajikan foto-foto yang berhubungan dengan rekor-rekor Buddhis (Rekor Dunia & Rekor Muri Buddhis). Jadi posting ini untuk melengkapi posting sebelumnya, bagi Anda yang belum lihat posting sebelumnya, silakan klik: Catatan Rekor Buddhis. Penulis googling, namun tak semuanya penulis temukan. Inilah yang berhasil penulis temukan:





 Kiri: Pasangan Rekoris (Hendry Filcozwei Jan & Linda),bersama Dhika & Ray (kedua putra mereka)kanan: undangan 6 bahasa (salah satu rekor mereka)

Valentine dalam Agama Buddha

  
         Seperti yang sudah anda ketahui, Valentine adalah hari kasih sayang di mana semua orang menunjukkan kasih sayang yang mereka kepada orang yang mereka kasihi. Agama Buddha berpandangan bahwa semua hari adalah hari Valentine, mengapa?? Karena dalam ajaran agama Buddha, kita diajarkan bahwa sebagai manusia, kita haruslah dapat menunjukkan kasih sayang kita kepada semua makhluk hidup, baik itu tumbuhan, binatang, terutama terhadap sesama manusia yang memiliki perasaan dan hati nurani. Akan tetapi, bagaimanakah caranya? Mencintai semua makhluk hidup tentunya bukanlah suatu tugas yang mudah bagi kita manusia yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan ini, karena pastilah ada sesuatu ataupun seseorang yang tidak kita sukai, bahkan kita benci dan dendam terhadapnya. Agama Buddha mengajarkan bahwa agar kita dapat mencintai makhluk hidup yang lain, maka kita harus dapat mencintai makhluk yang lain layaknya kita mencintai diri kita sendiri, sehingga kita dapat mencintai mereka dengan penuh kasih sayang layaknya kita menjaga dan mencintai diri kita sendiri. 


         Cinta kasih yang tidak egois dan penuh dengan kebajikan inilah yang disebut sebagai Bodhicitta, yang terwujud dalam wujud Avalokitsevara yang memiliki 4 tangan, di mana masing-masing melambangkan dan memiliki 4 rupa, di mana masing-masing melambangkan maĆ®tri ( metta ), karuna ( empati ), upekha ( kesamaan ),  serta mudita ( kebahagiaan dan kepuasan dalam aspek spiritual ). Selain itu, Avalokitsevara juga memiliki 4 muka yang melambangkan 4 jenis belas kasih yaitu kedamaian, pesona, kekuatan dan keganasan (  kegalakan ). Keganasan kekuatan juga merupakan salah satu wujud cinta kasih, karena dengan keganasan tersebut muncul dari rasa khawatir yang ada karena takut kehilangan sesuatu yang kita kasihi. Contoh sederhana dapat kita lihat ketika adik kita yang katakanlah masih berumur 5 tahun berlari di tengah jalan. Secara spontan, kita sebagai kakak tentunya akan segera menariknya dan juga memarahinya agar dia tidak mengulangi hal tersebut karena kita khawatir akan adik kita yang kita kasihi.


Nah, dengan membaca artikel ini, semoga kalian semua dapat tetap menunjukkan cinta kasih kalian kepada sesama, tidaklah hanya pada hari Valentine ataupun hari-hari besar lainnya, sehingga hidup kita pun akan dipenuhi dengan kedamaian dan kasih sayang.

Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.
Arsitektur Candi Borobudur
Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.
Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Sejarah Candi Borobudur

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Candi Borobudur
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasaSansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.