Valentine dalam Agama Buddha

  
         Seperti yang sudah anda ketahui, Valentine adalah hari kasih sayang di mana semua orang menunjukkan kasih sayang yang mereka kepada orang yang mereka kasihi. Agama Buddha berpandangan bahwa semua hari adalah hari Valentine, mengapa?? Karena dalam ajaran agama Buddha, kita diajarkan bahwa sebagai manusia, kita haruslah dapat menunjukkan kasih sayang kita kepada semua makhluk hidup, baik itu tumbuhan, binatang, terutama terhadap sesama manusia yang memiliki perasaan dan hati nurani. Akan tetapi, bagaimanakah caranya? Mencintai semua makhluk hidup tentunya bukanlah suatu tugas yang mudah bagi kita manusia yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan ini, karena pastilah ada sesuatu ataupun seseorang yang tidak kita sukai, bahkan kita benci dan dendam terhadapnya. Agama Buddha mengajarkan bahwa agar kita dapat mencintai makhluk hidup yang lain, maka kita harus dapat mencintai makhluk yang lain layaknya kita mencintai diri kita sendiri, sehingga kita dapat mencintai mereka dengan penuh kasih sayang layaknya kita menjaga dan mencintai diri kita sendiri. 


         Cinta kasih yang tidak egois dan penuh dengan kebajikan inilah yang disebut sebagai Bodhicitta, yang terwujud dalam wujud Avalokitsevara yang memiliki 4 tangan, di mana masing-masing melambangkan dan memiliki 4 rupa, di mana masing-masing melambangkan maîtri ( metta ), karuna ( empati ), upekha ( kesamaan ),  serta mudita ( kebahagiaan dan kepuasan dalam aspek spiritual ). Selain itu, Avalokitsevara juga memiliki 4 muka yang melambangkan 4 jenis belas kasih yaitu kedamaian, pesona, kekuatan dan keganasan (  kegalakan ). Keganasan kekuatan juga merupakan salah satu wujud cinta kasih, karena dengan keganasan tersebut muncul dari rasa khawatir yang ada karena takut kehilangan sesuatu yang kita kasihi. Contoh sederhana dapat kita lihat ketika adik kita yang katakanlah masih berumur 5 tahun berlari di tengah jalan. Secara spontan, kita sebagai kakak tentunya akan segera menariknya dan juga memarahinya agar dia tidak mengulangi hal tersebut karena kita khawatir akan adik kita yang kita kasihi.


Nah, dengan membaca artikel ini, semoga kalian semua dapat tetap menunjukkan cinta kasih kalian kepada sesama, tidaklah hanya pada hari Valentine ataupun hari-hari besar lainnya, sehingga hidup kita pun akan dipenuhi dengan kedamaian dan kasih sayang.

No Response to “Valentine dalam Agama Buddha”

Leave a Reply